Selasa, 03 Maret 2009

Berkenalan dengan Cokelat

Cokelat sering dianalogikan dengan kasih sayang, berbagai sudut pandang tentang cokelat dari manfaat yang diyakini sebagai peningkat gairah maupun banyak disirikin orang karena takut penampilan tidak oke lagi karena ehm…. endut. Bagaimana menurut anda? Apapun kata orang cokelat tetap sesuatu yang menarik bahkan membuatnya pun melibatkan seni keindahan dan variasi rasa.

Aku sendiri sebenarnya tidak suka cokelat, kalau akhirnya jadi hobby bikin coklat itu berawal dari kunjungan ke toko bahan kue. Aku tertarik dengan aneka model cetakan cokelat. Kebetulan suami dan dua jagoanku penggemar cokelat, kupikir boleh juga coba-coba membuat sendiri, kita lebih yakin dengan higienisnya, rasanya dan kualitas jadi aman untuk anak-anak kita.

Dari sinilah aku mulai cari-cari dan bertanya, bawel dikit lah di tahap pertama ini, tanya-tanya si penjual jenis cokelat apa yang bagus tapi harganya lumayan terjangkau, pewarna apa aja yang aman, dsb. Akhirnya pilihan jatuh ke Cokelat Tulip yang kemasan 1 kg, ini produk lokal yang katanya berkualitas Internasional. Aku sendiri rada nggak yakin kalau beli yang udah potongan, karena nggak jelas tanggal kadaluwarsanya dan maaf ya ……… kita kan nggak tau yang motong-motong dan ngebungkusnya udah cuci tangan apa belum sebelumnya, he….he….. sok higienis ah…..tapi kan demi anak-anak.
Hari Sabtu Minggu mulai deh hari liburku sibuk dengan utak-atik cokelat. Desember 2008 inilah saat pertama aku berkenalan dengan yang namanya "Cokelat Praline".

Nah ini dia my first product.


Aneka Cokelat Warna-warni

Nanas & Sweet Heart


2 komentar:

Allis Nirnaty Eryn mengatakan...

Test Comment

Androida mengatakan...

bagus mbak, boleh di share ilmu nya? :D